Breaking News

Hari Pancasila menjadi Momentum Peresmian pondok baru NU Berlin (Majelis Walisongo Zentrum Berlin)


BERLIN, TARGET RILIS.COM – Di kota yang penuh sejarah yang berpengaruh besar pada dunia, ketika puluhan warga diaspora Indonesia dari berbagai latar belakang mulai berdatangan ke sebuah bangunan sederhana di Zwinglistraße 8, jantung kota Berlin, Ahad siang (1/6). Di sanalah, sejarah kecil yang penuh makna sedang ditulis. Sebuah momentum spiritual, kebangsaan, dan budaya berkelindan dalam satu ruang: Syukuran Pondok Baru Majelis Walisongo Zentrum Berlin (NU Berlin).

Dihelat bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, acara ini juga menjadi penanda penting lainnya—ulang tahun GP Ansor NU Jerman, hari bahagia Mustasyar PCINU Jerman Ibrahim Fernandin yang akrab disapa Pak Bram. Dan tentu saja, peresmian tempat baru yang akan menjadi rumah dakwah, ibadah, dan pendidikan bagi komunitas Nahdliyin di Berlin dan sekitarnya. Shalawat, Simtudurrar, dan Mabruk Alfa Mabruk Menggema di Tanah Eropa Acara dimulai dengan shalat Dzuhur berjamaah, lalu dilanjutkan dengan pembukaan yang khidmat. Suasana berubah menggetarkan ketika lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dikumandangkan, disusul dengan "Yalal Wathon", mars Nahdlatul Ulama yang membangkitkan semangat cinta tanah air dan agama.

Para jamaah, yang sebagian besar adalah mahasiswa, pekerja, dan keluarga diaspora, larut dalam pembacaan Mawlid Simtudurrar, shalawat, dan alunan marawis khas tanah air. Lantunan "Mabruk Alfa Mabruk" pun bergema sebagai bentuk syukur atas milad Panglima Banser NU Jerman yang juga menjadi pembina Walisongo Zentrum Berlin. Di dalam ruangan yang sederhana, tapi sarat makna, gema cinta pada Nabi Muhammad SAW dan rasa syukur atas nikmat ukhuwah dan tanah air, berpadu menjadi satu. 

Nasehat Penuh Makna: Hadir dalam Amal, Hadir dalam Umat  

Dalam Mau’izhah Hasanah yang disampaikan oleh Habib Muhammad Husein Al-Kaff, jamaah diajak menyelami makna sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, hari-hari yang disebut-sebut sebagai hari paling utama dalam setahun. "Hadirlah dalam amal ibadah kita," tutur beliau, "tidak hanya secara fisik, tapi hadir secara ruhani, dalam sholat, dzikir, juga dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia." Beliau juga mengingatkan bahwa syukur atas tempat baru ini tak cukup diucap di lisan, tapi harus diwujudkan dengan memakmurkannya sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan ibadah. "Jangan jadikan tempat ini ajang perbincangan politik," lanjutnya, "tapi

tempat menyebut nama Allah, memuji Rasul, dan menebar hikmah."

Nasihat itu mengalir dalam kesejukan, menancap dalam kesadaran kolektif bahwa keberadaan tempat ini adalah amanah, bukan sekadar simbol.

Pancasila, Spirit Nusantara yang Tak Tergantikan. 

Menjelang akhir acara, segenap hadirin berdiri. Dengan khidmat dan haru, satu per satu lima sila Pancasila dibacakan bersama-sama. Di negeri seberang, Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga alat sakti pemersatu anak bangsa, pembela pluralisme, dan tali yang merekatkan Islam Nusantara dalam wujud terbaiknya.

Pesan Syukur dan Kerendahan Hati dari Sang Mustasyar Dalam sambutan yang disampaikan oleh Pak Dhe Yoktri, Mustasyar NU Jerman dan penasehat WZB (NU Berlin), beliau menyampaikan syukur yang mendalam kepada Allah SWT, serta terima kasih kepada seluruh tamu yang hadir, dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. "Dengan segala kesederhanaan tempat ini," ucap beliau, "kami hanya berharap bisa

meneruskan setetes perjuangan para muassis NU, dan meneruskan strategi dakwah Walisongo—yang lemah lembut tapi menghunjam." Doa pun dipanjatkan, harap pun dikirimkan: semoga tempat ini menjadi pusat cahaya di jantung Eropa, tempat berkumpulnya mereka yang rindu pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Walisongo Zentrum Berlin (NU Berlin) kini telah berdiri, bukan hanya sebagai ruang fisik, tapi sebagai simbol keteguhan spiritual, kecintaan pada Indonesia, dan warisan agung Walisongo yang hidup kembali di jantung Eropa. Sebuah pondok majelis sederhana yang membawa cita istimewa.


Kontributor Penulis: Syahrul Rauf


*Kutipan dari :*

- Bpk Bram Fernardin

- Bapak Yoktri Handoyo

- Muhammad Husein Alkaff

0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - www.targetrilis.com