Breaking News

Kematian Diplomatik Muda Arya Daru Pangayunan Picu Desakan Penyelidikan Transparan

 



Jakarta, TARGETRILIS.COM – Kematian tragis diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, terus menyedot perhatian publik. Kasus misterius ini memunculkan berbagai spekulasi serta desakan untuk penegakan hukum yang transparan.

Salah satu suara kritis datang dari pengacara internasional Erles Rareral, S.H., M.H., yang pada Rabu (23/07/2025) menyatakan bahwa kasus ini tidak bisa dianggap remeh ataupun ditutup hanya dengan dugaan bunuh diri.

“Kasus ini menyangkut seorang diplomat muda yang seharusnya menjalankan tugas penting mewakili Indonesia. Ada integritas negara yang harus dijaga. Penegak hukum wajib membuka seluruh proses secara transparan—bukan hanya menyebutkan 'tidak ada tanda kekerasan' lalu berhenti,” tegas Erles.


Kejanggalan dan Dorongan Investigasi Independen

Erles menyoroti berbagai kejanggalan, termasuk kondisi korban yang ditemukan dengan kepala terbungkus lakban dan tubuh diselimuti, tanpa adanya saksi mata kunci.

“Secara psikologis dan teknis, sangat tidak lazim seseorang membungkus kepalanya sendiri dengan lakban hingga tewas tanpa intervensi luar. Ini perlu ditelusuri lebih dalam,” ujarnya.

Erles mendesak agar Polda Metro Jaya bersama tim forensik bekerja secara profesional, tanpa menyederhanakan temuan awal. Ia juga mendorong Kementerian Luar Negeri RI untuk membentuk tim khusus atau tim independen guna mengawal penyelidikan.

“Istri dan penjaga kos perlu diperiksa kembali. Perangkat pribadi seperti ponsel, netbook, dan komputer korban juga harus disita untuk menelusuri komunikasi terakhirnya,” jelasnya. “Seorang diplomat adalah wajah negara. Jika meninggal secara misterius dan tidak diungkap tuntas, hal ini bisa merusak reputasi diplomatik Indonesia di mata dunia.”


Isu Keamanan Negara dan Potensi Motif Tersembunyi

Sebagai pengacara yang aktif dalam isu hukum internasional, Erles menyatakan kesiapannya untuk terlibat langsung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) apabila dibentuk. Ia menegaskan bahwa jika ada unsur sabotase, tekanan politik, atau konspirasi, maka kematian ini bisa menyangkut isu keamanan negara.

“Jika ada motif tersembunyi, negara wajib membongkarnya. Jangan biarkan integritas negara dipertaruhkan karena pengungkapan yang setengah hati,” pungkasnya.

Saat ini, penyelidikan masih berlangsung secara intensif oleh pihak kepolisian. Publik dan berbagai elemen masyarakat, termasuk pengamat hukum, terus menanti pengungkapan kasus ini secara terang dan menyeluruh, tanpa intervensi dari pihak mana pun.


( Erles Rareral, S.H., M.H., ) 

Editor: Edo. S


0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - https//:www.targetrilis.com