Poto:Duleh
Lebak, TARGET RILIS.COM – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Peduli Rakyat (Amprak) akhirnya angkat bicara mengenai insiden pemasangan spanduk besar di lingkungan SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, yang bertuliskan “Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan.”
Peristiwa tersebut sempat menghebohkan publik dan memunculkan beragam tanggapan, terutama menyangkut hubungan antara pihak sekolah, orang tua, dan siswa.
Ketua LSM Amprak Duleh, menilai bahwa persoalan tersebut seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan apabila komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua berjalan dengan baik.
“Kita harus bijak melihat persoalan ini. Sekolah adalah tempat mendidik dan membentuk karakter anak, bukan arena konflik. Jika ada masalah, duduk bersama adalah jalan terbaik, bukan dengan aksi yang justru merugikan siswa sendiri,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, orang tua memiliki peran penting dalam menjaga kepercayaan terhadap para guru dan pihak sekolah.
“Guru itu tidak hanya mengajar, tapi juga membimbing. Kalau ada kekhilafan, mestinya diselesaikan dengan bijaksana. Kita titipkan anak-anak untuk dididik, maka jangan rusak kepercayaan itu dengan tindakan emosional,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah pemerhati pendidikan di Lebak juga menyoroti fenomena ini sebagai bentuk menurunnya komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Mereka berharap agar Dinas Pendidikan Provinsi Banten segera memediasi agar suasana belajar di SMAN 1 Cimarga kembali kondusif.
Salah satu warga Cimarga, sebut juned, menyampaikan bahwa pihaknya prihatin dengan munculnya spanduk protes di sekolah.
“Kasihan anak-anak. Mereka jadi ikut terpengaruh suasana. Kami harap orang tua dan guru bisa rukun, demi pendidikan anak,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait polemik tersebut. Namun sejumlah sumber menyebut, komunikasi antara komite sekolah dan perwakilan orang tua sudah mulai dibangun untuk mencari solusi terbaik.(ds)


0 Komentar